Al-Quran Online ini, ajakan untuk mendalami AlQuran sambil mencari ridho dan cinta Allah semata
Daftar Akar Kata Pada AlQuran
Dipersembahkan oleh para sukarelawan yang hanya mencari kecintaan Allah semata

Al-Baqarah

dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

ayat 195

Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

Irab Surat AlBaqarah ayat 195





Ayat ini berisi perintah untuk berinfak di jalan Allah, larangan untuk mencampakkan diri ke dalam kebinasaan, dan perintah untuk berbuat iḥsān (kebaikan yang sempurna).


1. Perintah Berinfak:

وَأَنفِقُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ

Kata/Klausa

I'rab (Analisis Gramatikal)

Keterangan

وَأَنفِقُوا۟

Huruf Isti'nafiyah + Fi'il Amr + Fa'il

Mabni Ḥadhf Nūn.

فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ

Jar wa Majrur + Mudhaf Ilayh

Berkaitan dengan Anfiqū.


2. Larangan (Mencampakkan Diri ke Kebinasaan):

وَلَا تُلْقُوا۟ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى ٱلتَّهْلُكَةِ

Kata/Klausa

I'rab (Analisis Gramatikal)

Keterangan

وَلَا تُلْقُوا۟

Huruf 'Athaf + Lā Nāhiyah + Fi'il Mudhari' Majzūm

Majzūm dengan Ḥadhf Nūn.

بِأَيْدِيكُمْ

Jar wa Majrur + Mudhaf Ilayh

Huruf Bā’ di sini sering diinterpretasikan sebagai Zā'idah (tambahan untuk penekanan), dan Maf'ul Bih bagi Tulqū diasumsikan adalah Anfusakum (diri kalian).

إِلَى ٱلتَّهْلُكَةِ

Jar wa Majrur

Berkaitan dengan Tulqū.


3. Perintah Iḥsān dan Penegasan Ilahi:

وَأَحْسِنُوٓا۟ ۛ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ

Kata/Klausa

I'rab (Analisis Gramatikal)

Keterangan

وَأَحْسِنُوٓا۟

Huruf 'Athaf + Fi'il Amr + Fa'il

Mabni Ḥadhf Nūn.

إِنَّ ٱللَّهَ

Inna + Ism Inna

Allāha Manshub.

يُحِبُّ

Fi'il Mudhari' Marfu'

Fa'il tersembunyi (Huwa).

ٱلْمُحْسِنِينَ

Maf'ul Bih

Manshub dengan tanda Yā’ (Jam' Mudzakkar Sālim).

Khabar Inna

Kalimat Yuḥibbu l-Muḥsinīna adalah Khabar Inna, di posisi Raf' Mahally.


Ayat ini menggabungkan hukum finansial (infak) dan peringatan moral yang sangat penting, yang sering ditafsirkan sebagai larangan untuk bersikap kikir (yang dapat menyebabkan kebinasaan umat) atau larangan untuk ceroboh dalam peperangan, selalu diakhiri dengan perintah untuk berbuat iḥsān (kebaikan yang paling sempurna).